bakal saya iktibar desahan rangsangan yang kian membesarkan energik juangku beserta saya tak menggubrisnya malahan saya kian mengganas terbenam pinggulku... tanganku memaut pundaknya dari belakang sehingga amat tak dapat berkiprah ia... bujang itu mantap merintih beserta menimbulkan saya beristirahat... kurang lebih 20 menitan beserta saya beristirahat... saya cabut meriamku...
" Telah betul Den... " ujarnya sembari hendak pergi...
saya langsung mencengangkan lagi lengannya beserta saya perintah ia menunggik di pinggir ranjang beserta Kikipun ambil posisi leyeh-leyeh di tubir ranjang atas mengangkangkan pahanya... saya perintah ia ( bujang itu ) nungging sembari ngejilatin memek kiki... berlanjut dari belakang saya membalun lagi... saya bersama-sama pada pinggulnya beserta gerakanku kali ini tak seumpama dasyatnya atas sebelumnya... Kiki memengangi kepalanya beserta mengajarinya ngejilat yang bener.
Saya ngerasa sekali seumpama meriamku terbentur di landasan liangnya beserta berencana saya menggosok abis liangnya... lambat pula saya bermain atas gaya itu... sesekali tanganku beringsut dari pangkal paha ke dada... berlanjut kembali pangkal paha lagi... hingga akirnya tak terlihat lagi resistansi keberatan kerasa... beserta ngga' lambat seterusnya saya merasakan seumpama badannya menegang... rupanya ia suah menjangkau orgasme beserta berharga pun ia dapat menikmati...
Beliau mulai lesu beserta jilatannya pada Kiki minim berasa... itu kelihatan dari Kiki yang melambai-lambaikan kepala si bujang kian keras... saya tolak kian keras sehingga sebagai tak langsung kepalanya ikut guncang mara undur beserta ia tinggi julurkan lidahnya suah kerasa oleh Kiki...
" Telah betul Den... " ujarnya sembari hendak pergi...
saya langsung mencengangkan lagi lengannya beserta saya perintah ia menunggik di pinggir ranjang beserta Kikipun ambil posisi leyeh-leyeh di tubir ranjang atas mengangkangkan pahanya... saya perintah ia ( bujang itu ) nungging sembari ngejilatin memek kiki... berlanjut dari belakang saya membalun lagi... saya bersama-sama pada pinggulnya beserta gerakanku kali ini tak seumpama dasyatnya atas sebelumnya... Kiki memengangi kepalanya beserta mengajarinya ngejilat yang bener.
Saya ngerasa sekali seumpama meriamku terbentur di landasan liangnya beserta berencana saya menggosok abis liangnya... lambat pula saya bermain atas gaya itu... sesekali tanganku beringsut dari pangkal paha ke dada... berlanjut kembali pangkal paha lagi... hingga akirnya tak terlihat lagi resistansi keberatan kerasa... beserta ngga' lambat seterusnya saya merasakan seumpama badannya menegang... rupanya ia suah menjangkau orgasme beserta berharga pun ia dapat menikmati...
Beliau mulai lesu beserta jilatannya pada Kiki minim berasa... itu kelihatan dari Kiki yang melambai-lambaikan kepala si bujang kian keras... saya tolak kian keras sehingga sebagai tak langsung kepalanya ikut guncang mara undur beserta ia tinggi julurkan lidahnya suah kerasa oleh Kiki...